Jumat, 02 Desember 2016

"Abaikan Flu Demi Penyu"





     Tidak semua pantai bisa menjadi lokasi bertelur bagi penyu. Penyu akan memilih pantai yang memiliki pasir yang empuk, gelap dan sepi dari aktifitas manusia. Karakteristik ini cocok dengan pantai yang ada di Ampiang Parak, Kecamatan Sutera, Pesisir Selatan, Sumatera Barat. Pantai sepanjang 1,7 km itu memiliki pasir putih yang bersih dan terpisah dari pemukiman masyarakat oleh muara yang sudah buntu.
     Pada saat mengunjungi pantai ini, saya takjub melihat pemandangan alam yang disuguhkannya. Pantainya nampak seperti sebuah pulau pasir yang dipenuhi oleh pohon cemara laut. Untuk bisa sampai ke pantai itu, pengunjung bisa menaiki rakit kayu yang disediakan oleh warga setempat atau juga bisa langsung menyeberang jika kebetulan pasang lagi surut.
     Untuk saat ini tak ada pungutan atau karcis masuk ke pantai ini, tak ada penetapan uang parkir kendaraan dan bahkan pengunjung yang menyeberang dengan menggunakan rakit hanya diminta membayar sekadarnya, karena memang tempat ini belum diresmikan sebagai lokasi wisata. Saya pun mengetahuinya melalui media sosial dan begitu mendengar kakak dan adik ingin main ke sana, saya pun berkeras hati ingin pergi meski tubuh dalam keadaan meriang dan flu sedang menyerang badan. Tapi keputusan mengabaikan penyakit itu terbayar dengan pemandangan alam yang mengagumkan.



     Pada awalnya, Pantai Ampiang Parak ini merupakan lokasi penghijauan yang dilakukan oleh masyarakat dan pemuda setempat secara swadaya. Barulah pada Oktober 2015 pemerintah daerah Kabupaten Pesisir Selatan memberikan bantuan berupa bibit cemara laut dan bibit mangrove. Ribuan pohon pelindung itu ditanam oleh warga setempat bersama para pemudanya yang tergabung dalam organisasi Laskar Pemuda Peduli Lingkungan Ampiang Parak dan dibantu oleh 100 personil dari Kodim (Komando Distrik Militer) Pessel. Tujuan penghijauan ini adalah untuk melindungi pantai dari abrasi yang sudah sering terjadi di berbagai pantai di Pesisir Selatan.
     Saat ini, pohon-pohon pelindung pantai itu nampak tumbuh dengan subur karena terawat dengan baik. Ribuan pohon cemara berjejer rapi memenuhi badan pantai yang landai dan bersih. Di tengah-tengah hutan cemara laut itulah berdirinya posko Laskar Pemuda Peduli Lingkungan Ampiang Parak, yang juga merupakan lokasi konservasi penyu. 


 
     Ada dua jenis penyu yang bertelur di pantai ini, yaitu penyu hijau dan penyu tempayan. Penangkaran penyu di pantai ini memang masih sangat baru dan fasilitasnya masih terbatas, tapi, dengan tingginya semangat dari para pemuda Laskar dalam melindungi telur-telur penyu ini dari perburuhan masyarakat atau ancaman abrasi air laut, untuk kemudian menetaskannya di penangkaran, maka ke depannya konservasi ini bisa menghasilkan lebih banyak tukik (bayi penyu) dan merawatnya sementara waktu hingga penyu-penyu kecil itu siap untuk melanjutkan siklus hidupnya secara bebas di lautan. Setiap pengunjung diperbolehkan masuk ke dalam tempat penangkaran penyu tapi tidak boleh menyentuhnya. Tukik-tukik itu setiap hari dijaga oleh anggota  Laskar Pemuda Peduli Lingkungan Ampiang Parak.


     Setiap kali bertelur, penyu bisa menghasilkan sebanyak lima puluh hingga lebih dari seratus butir. Namun, regenerasi biota laut ini termasuk yang paling sulit. Telur-telur mereka diburu manusia, cangkangnya dijadikan cenderamata dan dagingnya dikonsumnsi atau dijadikan ramuan kosmetik. Tukik juga menghadapi banyak predator seperti tikus, burung, kepiting dan ikan-ikan besar. Itulah kenapa penyu masih terancam punah meski telah dilindungi oleh undang-undang nasional maupun internasional.

     Penyu ditemukan di samudera seluruh dunia. Setidaknya ada tujuh jenis penyu dan ketujuhnya dilindungi oleh undang-undang. Ketujuh jenis itu adalah penyu hijau, penyu tempayan, penyu sisik, penyu belimbing, penyu pipih, penyu lekang dan penyu lekang kempi. Dari ketujuh jenis penyu tersebut, yang paling sering ditemukan di Pesisir Selatan atau di pantai seluruh Indonesia adalah penyu hijau. Karena memang penyu hijau menyukai daerah tropis. Selain di Ampiang Parak, konservasi penyu lainnya di Pesisir Selatan ada di Pulau Kerabak dan Pulau Penyu, juga berada di Kecamatan Sutera.

*ED




Tidak ada komentar: