Minggu, 18 Desember 2016

'Hanya yang Punya Ponakan yang Tahu Kebahagian-kebahagiaan Seperti Ini'



1. Tangisan, Tawa atau Suara Apapun yang Keluar dari Mulutnya bisa Menyemarakkan   Rumah
        Antara rumah yang terdapat bayi di dalamnya dengan yang tak ada bayi memang terasa beda. Ada suasana kebahagiaan yang berbeda saat ponakan lahir ke dunia, apalagi saat kami menyambut ponakan pertama yang juga merupakan cucu pertama Mama. Suasana di rumah menjadi makin hangat dengan suara tangisnya. Ditambah lagi dengan adanya wangi-wangi khas bayi seperti wangi minyak telon, wangi sabun dan shamponya, dan yang paling khas adalah wangi tubuhnya.
       Rasanya tak ada saat-saat membosankan di rumah, karena jika sedang tidak ada pekerjaan kita selalu ingin malas-malasan di samping tempat tidurnya, mengamati wajah polosnya yang sedang tertidur atau juga mencoba mengusiknya jika sudah kelamaan tidur.
      Di minggu-minggu pertama dia lahir, rumah selalu ramai oleh tamu yang ingin melihatnya atau menjenguk bundanya. Mulai dari saudara-saudara, para tetangga, teman-teman ayah dan bundanya, dan bahkan kerabat banyak yang bermalam di rumah. Suasana seperti ini memang menyenangkan tapi jarang terjadi.

2. Ekspresi Wajahnya selalu Nampak Lucu 



      Bayi memang punya caranya sendiri untuk membuat orang-orang yang melihatnya semakin gemas dan sayang. Melihat setiap gerakan tubuhnya seperti melihat sebuah keajaiban. Semakin bertambah usianya semakin bertambah pula tingkah lakunya. Yang paling menyenangkan adalah saat melihat ekspresi wajahnya yang selalu lucu dan menggemaskan, seperti matanya yang bisa terbuka sebelah, bibirnya yang dimonyong-monyongkan, dan dia yang suka tersenyum-senyum sendiri saat tidur.


3. Sering Dimarahi Neneknya (Mama) Gara-gara ada Bentolah Merah Bekas Gigitan Nyamuk Di Tubuh Mungilnya

     Mama memang yang paling lebay dan rada parnoan. Beliau akan selalu bilang merasa kemalingan jika melihat kulit halus cucu mungilnya di gigit nyamuk, akibatnya, kami (yang tidur rame-rame di sekitar debay) yang dimarahi, dianggap teledor sehingga nyamuk-nyamuk lolos ke dalam tudungnya. 



 4. Rumah Jadi seperti Wahana Bermain Anak-anak
         Kalau usianya sudah terhitung bulan, rumah mulai dipenuhi oleh berupa-rupa mainan. Rumah akan makin heboh jika si bayi unyu sudah mulai merangkak. Tangannya yang gesit ingin selalu menjangkau benda apa saja yang ada di depan matanya, akibatnya seluruh penghuni rumah jadi sering teriak-teriak histeris saat melihatnya mulai menjangkau benda-benada yang berbahaya baginya. Tatanan isi rumah tidak lagi berdasarkan kerapian atau keindahan, tapi berdasarkan aman atau tidak baginya. Rumah jadi seperti wahana bermain anak-anak karena mainan selalu berserakan. Tak ada lagi istilah rumah yang rapi, tapi hal demikian justru membuat perasaan jadi senang karena melihat rumah dipenuhi oleh benda-benda lucu selucu orang yang punya.

 5. Bisa Mengajaknya Bermain Sepuas Hati, Kalau Udah Kotor Serahkan ke Bundanya



     Yang paling menyenangkan adalah ketika kita sudah bisa mengajaknya bermain di luar rumah, seperti bermain pasir, bermain di atas rumput atau di air yang tergenang di halaman setelah turun hujan. Kalau badannya sudah kotor, kita tak perlu repot mengurusnya. Tinggal serahkan saja pada emaknya. 





 6. Kebingungan Saat dia Menangis Meminta makanan atau Minuman yang Ada di Iklan Televisi

       Kejadian ini memang sering saya alami, terlebih pada saat ini. Usia ponakan saya sudah memasuki 1,5 tahun, usia di mana seorang bayi sedang ingin melahap makanan apa saja yang nampak oleh matanya. Tidak jarang dia merengek hingga menangis sambil menunjuk-nunjuk atau memukul-mukul televisi yang rajin menayangkan iklan makanan dan minuman. 
          Tidak hanya iklan makanan, ia juka suka memaksa-maksa siapa saja untuk mengambil balon, bola atau mainan lainnya dari televisi. Kalau sudah begini, tentu kita akan jadi bingung sendiri, untung-untung jikadi rumah sedang ada yang bisa dijadikan ganti dari apa yang dimintanya, tapi kalau tidak kita harus cari akal untuk bisa membuatnya berhenti merengek.

       Dia juga asik untuk diajak nonton acara komedi. Saat kita tertawa, dia ikut tertawa. Saat kita teriak-teriak menonton pertandingan bola, dia juga ikut berjingkrak-jingkrak ceria. Tapi ada yang bikin hati agak kesal, jika kita suka nonton acara tivinya, ia justru suka nonton iklannya. Jadi jangan harap channelnya bisa diaganti jika lagi ada tayangan iklan. Jika salurannya diganti, dia langsung protes meski sebenarnya dia tidak mengerti dengan iklannya. Anak kecil suka menonton iklan karena musiknya yang ceria dan adegan-adegannya yang menarik.


7. Si Peniru yang Asyik

       Di usia yang telah lewat satu tahun ini, si kecil memang tidak lagi sekedar ponakan lucu yang menggemaskan, dia sudah bisa di hasut untuk melakukan berbagai kejahilan-kejahilan. Dia belum bisa bicara tapi sudah paham dengan banyak hal yang kita ucapakan. Dia sudah mengerti saat saya suruh mengganggu neneknya atau mengusik tante bungsunya yang lagi belajar, memang perbuatan yang kurang baik, tapi menyenangkan.
       Dia juga sudah bisa meniru berbagai bunyi hewan, seperti bunyi kambing, ayam atau anjing. Yang lucunya, dia memberi nama hewan-hewan itu berdasarkan bunyinya itu. Dia mau saat disuruh menirukan tawa dan tangis banyak orang meski yang ia tirukan itu semuanya sama saja. Dia juga sudah bisa meniru orang azan dan orang sholat, bisa mengangkat ponsel untuk foto selfie, menyimpan uang kertas di pinggang celananya, bisa meniru orang bernyanyi dan mengaji dan bisa meniru gaya Kanjeng Dimas yang sedang melempar-lempar uang sambil duduk di sebuah kursi.

Tidak ada komentar: