Beberapa
tahun yang lalu, salah seorang senior memberi nasehat begini; “Jangan bertanya
kapan sidang/ujian pada orang atau teman yang sedang berjuang menyelesaikan
skripsinya, jangan bertanya kerja di mana pada orang yang belum lama diwisuda,
jangan bertanya kapan nikah pada orang yang masih lajang statusnya, dan jangan
bertanya kapan mau punya momongan bagi pasangan yang sudah bertahun-tahun
menikah.”
Pertanyaan-pertanyaan
semacam itu memang sering dijadikan sebagai alasan untuk menunjukkan perhatian,
tapi ketahuilah, ketimbang membuat senang, pertanyaan-pertanyaan tersebut
justru lebih sering membuat jengkel orang yang ditanya. Karena bagi mereka yang
sedang berjuang untuk menyelesaikan skripsinya, mendapatkan pekerjaan atau
menemukan jodohnya, dan yang masih tabah berdoa untuk mendapatkan keturunannya,
memikirkan kalimat untuk menjawabnya jelas tidak mudah. Terlebih jika ia sudah
mendapatkan pertanyaan serupa dari banyak orang. Maka, tidak hanya jengkel yang
ia rasakan, tapi juga kesedihan.
Menunjukkan
rasa empati pada seorang teman jelas sah-sah saja. Tapi, perlu juga bijak dalam
memilih caranya. Jangan sampai tujuannya untuk menunjukkan perhatian malah
membuat buruk suasana hati orang.
Terkadang
cara terbaik untuk menunjukkan perhatian cukup dengan sikap diam, tak bertanya
apa-apa, lalu memberi doa agar segala urusannya dipermudah. Itu bagi
orang-orang yang apabila dalam hatinya memang tulus untuk memberi perhatian.
Karena ternyata, orang-orang yang suka banyak tanya, alih-alih berniat
berempati, justru karena untuk memenuhi rasa penasarannya saja. Hanya untuk
mencari-cari tahu apa yang sedang dialami oleh orang lain.
Untuk
orang-orang yang seperti ini perlu disampaikan nasehat dari Ali Bin Abi Thalib
yang berikut ini;
“Jangan
mengawasi orang lain, jangan mengintai geraknya, jangan membuka aibnya, jangan
menyelidikinya. Sibuklah dengan diri kalian, perbaiki aibmu, karena kamu akan
ditanya Allah SWT tentang dirimu, bukan tentang orang lain.”
Sebagai
manusia yang dianjurkan untuk selalu melihat hikmah dari setiap hal yang ada,
kita perlu tahu bahwa, meski menyebalkan, orang-orang kepo itu bukanlah spesies
yang mesti selalu kita hindari. Setidaknya dengan sikap mereka yang suka
menyelidik dan banyak tanya, kita bisa belajar untuk menjadi pribadi yang lebih
penyabar. Kita berdoa saja pada Allah, semoga kita lebih disabarkan dan mereka
disadarkan. Dan semoga juga natalitas manusia-manusia kepo bisa menurun di
tahun-tahun mendatang..^_^.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar