Rabu, 09 Januari 2019

“Kita (yang) Terbiasa Ditempa, Bukan Dimanja”















...
Tak apa-apa jika banyak hal berjalan serba tak lancar. Tak apa-apa jika dalam hidup kita menghadapi banyak kesulitan. Jika semuanya serba baik-baik saja, kapan kita belajar sabar dan menjadi dewasa?
.
Benar, kita sering merasa lelah. Merasa bahwa hidup telah berada di titik nadirnya. Tapi, toh,.. kita masih sanggup berjalan, tetap percaya bahwa hidup akan indah pada waktunya. Percaya bahwa tiap impian selalu pantas untuk diperjuangkan. Tak peduli semuanya akan terwujud, gagal atau bisa jadi nantinya akan diganti Tuhan dengan yang lebih baik. Hidup selalu penuh dengan kejutan-kejutan, bukan..?
.
Tugas kita berjuang, bukan memaksakan segalanya berjalan sesuai dengan keinginan. Tugas kita mencoba, dan belajar dari berbagai kegagalan dan keberhasilan. Jika nanti sedih dan letih kembali mendera, mari sejenak kita berhenti, duduk bersama utuk mengingat lagi segalanya. Sesekali dalam perjalanan, kita memang perlu menengok ke belakang. Agar saat ada keinginan untuk menyerah, kita sadar bahwa sudah melewati banyak hal hingga sampai di sini, jadi tak bisa begitu saja dihentikan.
.
Kita perlu berprasangka baik pada Tuhan dan pada kehidupan. Tuhan tak akan membiarkan kita melangkah tanpa pertolongan, dan hidup tak akan mengecewakan mereka yang tulus berjuang.
.
Jika nanti di antara kita ada yang lelah, semoga yang lain ikut menemani untuk mengisi tenaga lagi. Jika ada yang terjatuh, ulurkanlah tangan untuk membantu. Mari saling memeluk harapan, saling menguatkan dan saling mendoakan. Dan di tengah segala keterbatasan ini, kita akan mencoba merentangkan tangan selebar-lebarnya dan berkata ; “Kita bisa dan akan baik-baik saja”.
 

“sahabat.till.jannah”
Lakitan, 02/03-2018

Tidak ada komentar: