Kapanpun aku berdiri di sini
Ingatanku
kembali ke masa itu
Saat
kau, aku, kita masih nyata, belum berupa bayang
Lalu
ketiadaan mencadari wajahmu seutuhnya, di balik buram waktu
Menyadari
bahwa hanya ada aku sendiri
Di
ujung Marantih, di ujung jalan tempat kisah kita dipaksa mati
*ed
Tidak ada komentar:
Posting Komentar